Notulensi (Tidak Lengkap)
Lingkar Belajar Bersama Reforma Agraria
"Kebangkitan Studi Agraria dan Agenda Reforma Agraria Abad XXI"
Pertemuan I, Hari I: 30 Januari 2008
Acara Pembukaan
1. Sambutan Ketua STPN
2. Pengantar Belajar Bersama (Noer Fauzi)
o Sangat senang melihat bangkitnya studi agraria yang tercermin dari kehadiran
o Krisis pertama: sebagai bangsa kita tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan rakyat. Soal pangan adalah soal agraria. Krisis kedua: mereka yang memproduksi pangan semakin tidak memiliki kontrol terhadap tanah. Pedesaan ditekan sedemikian rupa sehingga petani ditempatkan sebagai tenaga kerja semata. Padahal daya serap industri terhadap tenaga kerja sangat rendah. Pengangguran adalah Krisis ketiga adalah krisis ekologi. Krisis keempat: ketiga ini tidak diatur dalam sistem produksi yang membuat petani bisa memiliki tabungan (modal domestik). Padahal tabungan ini yang memungkinkan petani bisa meningkatkan teknologi dan pengetahuan.
o Keempat krisis ini belum ada jawabannya. Bagaimana RA kita bisa menjawabnya?
o Secara historis dapat ditelusuri bagaimana keempat krisis ini ditangani dari waktu ke waktu.
o Ini adalah krisis di mana kita dipanggil untuk memberikan jawabannya. Kita mesti mempertanyakan jawaban-jawaban yang telah diberikan. Apakah jawaban dalam bentuk social forestry, PPAN, BBN dll merupakan jawaban yang tepat.
o Kita melihat bahwa pertanyaannya begitu jelas, tetapi jawaban yang diberikan belum diarahkan ke sana.
o Komitmen menjadikan RA sebagai jawaban bukan hanya terjadi di sini tetapi juga di negara-negara lain dengan arus yang lebih besar. Juga digeluti oleh banyak lembaga internasional.
o Singkatnya, kita perlu mengakrabi kebangkitan ini, tetapi lebih dari itu menelaah dan memikirkan masalah kita sendiri dengan bercermin pada jawaban-jawaban yang telah diberikan di berbagai tempat lain.
o Penjelasan mengenai kurikulum akan disampaikan ada bagian akhir nanti.
Sesi I
Pengantar Oji
• Pertanyaan buat Pak Gunawan Sasmita:
1. Bagaimana evolusi dan peralihannya, kok bisa (baca: di bawah kondisi macam apa) agenda reforma agraria sekarang menjadi agenda utama BPN?
2. Bagaimana itu berpengaruh ke dalam kelembagaan BPN?
3. Bagaimana profil dari pilot project PPAN di beberapa tempat?
Presentasi Gunawan Sasmita
• Mengapa BPN menjalankan RA. Pertama, upaya bersama untuk mewujudkan keadilan sosial. Kedua, mandat konstitusi, politik, dan hukum. Ketiga, keharusan sejarah. Keempat, bagian mendasar dari triple track strategy.
• Perjalanan pelaksanaan RA. Terjadi pergeseran obyek dari tanah maksimum ke tanah negara. Redistribusi tanah tetap berjalan antara lain dalam bentuk transmigrasi, PIR, dll. Tren pergeseran ini juga terjadi di Thailand dan Filipina. Ini banyak menimbulkan konflik. Redistribusi bergeser menjadi persoalan teknis dan berhenti pada aspek penguatan hak semata. Padahal perintah UUPA tidak hanya menyangkut penguatan hak semata. Dulu diantisipasi dengan membentuk Yayasan Dana Land Reform.
• Kenapa RA kini menjadi agenda utama? Salah satu anggota DPR dari Fraksi Golkar adalah bekas walikota di Bengkulu yang menjalankan landreform tahun 1964. Dia bilang hanya dua orang yang berani berbicara mengenai landreform, yaitu Bung Karno dan Joyo Winoto. Konsensus sudah ada pada TAP MPR, tetapi baru sekarang dilakukan mainstreaming. Empat prinsip pengelolaan pertanahan. Sebelas Agenda BPN.
• Pengaruh pada kelembagaan BPN seperti apa. Sudah dilakukan beberapa pembenahan aturan dan kelembagaan. Perpres 10, RPP dll.
• Mekanisme dan delivery system.
• Soal reklaiming tidak dilihat dari sisi legal atau ilegal. Melainkan dilihat sejauh mana ia merupakan jastified claim.
• Profil pelaksanaan PPAN: Di Lampung, Sultra (sawit), Sumut (menyelesaikan sengketa Puskopad), Blitar (sapi potong).
Noer Fauzi
• Ini adalah cerita dari dalam dan penting untuk mengungkap misteri gejolak dunia dalam.
Leurel Heydir
• Asumsi Ladejinsky bahwa penyelesaian masalah agraria di Jawa akan bisa menyelesaikan masalah di luar Jawa adalah terlalu simplistis.
• Pingin mengintip lebih mendalam BPN. Bagaimana sebetulnya RA yang dibayangkan BPN. Misalnya penjelasan UUPA yang dikutip tadi tidak merupakan hubungan kausal.
• Saya ingin membawa persoalan ini ke ranah hukum. Problemnya ketika kita ke hukum, semua masalah sosial mengenai agraria tidak bisa masuk. Perundang-undangannya yang menjadi kendala. Jadi RA harus berangkat dari hukum yang baru, bukan RA ini adalah mandat dari perundangan yang sudah ada.
Idham
• Ada proses evolusi di BPN yang saat ini mengalami lompatan besar. Dulu BPN hanya menjadi administrasi pertanahan, tetapi di lapangan menimbulkan masalah dengan mengeluarkan HGU. Ini semua tidak bisa dilepaskan dari sejarah kelembagaan BPN. Nah, sekarang kok bisa BPN mau menjadikan reforma agraria sebagai agenda utama.
• Dulu RA dilakukan untuk memotong warisan feodal dan kolonial. Sekarang RA dijalankan dalam rangka agenda global untuk pengurangan kemiskinan.
• Saat ini RA mau dijalankan dalam kerangka kelembagaan yang otoritasnya amat terbatas. Inisiasi hanya pada tanah negara, tetapi akan menghindar pada tanah yang dikonflikkan.
• Semakin banyak institusi yang akan mereproduksi pengetahuan mengenai RA, termasuk BPN. Ini penting. Misal, penyebutan RA oleh Presiden sangat membantu petani di Blora untuk memperjuangkan klaim tanahnya.
• Tetapi ada keterpisahan antara perjuangan RA di kalangan NGO dan gerakan tani dengan yang diupayakan oleh BPN. Pihak pertama karena berangkat dari konflik agraria, maka yang menjadi concern utama adalah menyelesaikan tanah konflik yang selama ini telah mereka perjuangkan. Ini ada perbedaan dengan yang dibayangkan BPN.
• Bagaimana internalisasi RA yang diinstruksikan Kepala BPN di antara seluruh aparat di daerah. Kanwil Sulsel mau mengembangkan access reform dengan mengandeng INCO. Padahal bagi masyarakat Sorowako, INCO selalu diingat sebagai perampas tanah mereka.
Valentine
• Ada satu daerah di Bali di mana dilakukan konsolidasi tanah. Dalam rangka itu dibebaskan tanah untuk pembuatan jalan yang kemudian diganti dengan tanah dari lokasi konsolidasi. Sekarang lokasi itu akan menjadi perumahan elit.
• Di Riau ada HGU kelapa sawit, dan petani dibina dari pembibitan sampai produksi. Termasuk petani di luar plasmanya.
• Petani dampingan PT Jarum Kudus
Noer Fauzi
• Cara merespon: menggali lebih lanjut, mengkritisi, memberitahu.
• Sikap dalam mencari tahu. Mencari hubungan-hubungan yang tersembunyi. Apa yang tampak tidak bisa menggambarkan seluruh konstelasi. Kita akan terdorong untuk terus mencari dan kesimpulan kita atas hubungan-hubungan itu selalu bersifat tentatif.
• Misal, melibatkan perusahaan besar sebagai bentuk access reform. Tetapi kan ada komplikasi yang lebih besar: mengapa dia melakukan CSR, apa kepentingan dalam rangka akumulasi modal. Ini terus merangsang untuk mencari hubungan-hubungan yang tersembunyi.
• Jadi Pak Gunawan ini kita tempatkan sebagai nara sumber, sama halnya dengan teks-teks yang nanti akan kita pelajari. Jadi biarkan dia bercerita.
Luthfi
• Tadi pelaksanaan PPAN di Lampung disebut dan saya terlibat dalam penelitian di Lampung. Kritik kami saat itu adalah program ini bias orang kaya. Ada purnawirawan yang menguasai 15 hektar. Sementara orang miskin tidak bisa terlibat untuk memperoleh manfaat dari program redistribusi tanah ini. Juga tidak dapat terlibat dalam skema access reformnya.
• Pertanyaan utama adalah: sejauh mana sebenarnya sasaran dari PPAN ini. Seharusnya harus mencari yang termiskin dari yang miskin.
• Mohon penjelasan pada desan O --> S. Ini sangat tergantung pada kemauan baik si pengusaha. Pengusaha kan pasti menghitung biaya ekonomi dll kalau harus pindah ke tempat lain. Ada berapa banyak perusahaan yang diidentifikasi demikian?
• Bagaimana kesiapan kelembagaan di BPN? Pengalaman tahun 1960-an saat itu memberi pelajaran bahwa Komite Landreform tidak cukup kuat sehingga membuat petani tidak sabar dan melakukan reklaiming.
Sundung Sitorus
• Bagaimana kecenderungan konversi dan fragmentasi tanah pertanian.
• Bagaimana dengan sikap Dephut yang menolak melepas hutan konversi.
• Ada tanah swapraja dan eks swapraja yang cukup luas untuk dijadikan TOL.
• Bagaimana pembiayaan untuk RA? Kalau di Venezuela disisihkan dari minyak. Kalau di sini bagaimana? Apa swadaya?
Bambang Eko
• UU pertanahan banyak bermasalah dan ini bisa menjadi penghambat bagi aparat pelaksana.
• Apakah pelaksanaan RA bisa peaceful?
• Masalah ganti rugi perlu dibuat formula baru.
• RPP RA sudah sampai di mana?
Sutaryono
• Dari sisi petani, ada petani yang motifnya hobi karena untung-rugi sudah tidak bisa diperhitungkan mengingat tanahnya demikian sempit.
• Karena terdesak, petani memilih menjual tanahnya atau menjadikannya untuk penggunaan non-pertanian (alih fungsi). Setelah itu mereka beralih profesi. Ini pilihan cerdas.
• Problem kebijakan: tidak ada perlindungan untuk membuat petani sejahtera.
Iwan
• Soal pengembangan model, saya mendapat informasi dari beberapa lokasi ujicoba. Ada tiga yang berkembang: sertifikasi, kemitraan, dan cara penyelesaian konflik. Yang terakhir ini hasilnya bisa sertifikasi atau kemitraan.
• Saya menganggap bahwa model O --> S sebenarnya adalah S --> O. Hanya subyeknya bisa masyarakat dan bisa perusahaan.
• Kesimpulan saya, semua ini hanyalah cara baru untuk pendaftaran tanah. Contoh di Lampung: daerah yang sudah menjadi pemukiman tetapi dulu statusnya belum jelas, sekarang disertifikasi. Itulah yang disebut PPAN.
• Soal skema penyelesaian konflik. Upaya penggantian tanah untuk perusahaan yang sedang ada konflik, bukankah upaya pemindahan ini bertentangan dengan kepentingan pemda untuk mengundang investor. Kalaupun perusahaan mau pindah, pasti dia akan pasang harga tinggi dengan menuntut tanah yang lebih luas. Masalah berikutnya berkaitan dengan pembobotan subyek. Inilah mengapa keterlibatan masyarakat sangat penting. Tetapi di RPP pelibatan masyarakat hanya di tingkat pembiayaan.
• Banyak HGU di Jawa yang diterlantarkan supaya bisa dialihkan menjadi kawasan property karena memang ada bolong hukum di situ.
• Kalau pembobotan dilakukan sendiri oleh BPN, maka yang dipilih adalah yang mudah yaitu sertifikasi tanah dan S --> O secara voluntary. Ini bukanlah "menyelesaikan masalah tanpa masalah" tetapi akan menghasilkan masalah baru.
Satyawan
• PPAN diterapkan tanpa mempertimbangkan kembali konsep yang sudah ditetapkan. Misalnya, kawasan hutan dan hak masyarakat lokal. Makanya kalau INCO mau terlibat PPAN pasti masyarakat akan bereaksi keras.
• Tahun 1960-an landreform merefleksikan ideologi poskolonial untuk membangun sistem ekonomi baru yang untuk itu dirumuskan UUPA untuk mendukungnya. Tetapi saat UUPA selesai dirumuskan, konfigurasi politik berubah.
• Reforma agraria sekarang adalah bagian dari resurgence tahun 1990-an. Tetapi yang menarik adalah bahwa di Indonesia RA yang diagendakan kembali dipertanyakan seberapa jauh ia didukung oleh elit yang berkuasa. Selain itu RA saat ini tidak didukung oleh UU yang kuat seperti UUPA. Sehingga ia hadir dalam ruang sempit yang sudah dibelenggu oleh jeratan neoliberalisme. Maka perlu dilihat bagaimana arah PPAN ini nantinya, seperti yang sudah kita lihat di Lampung dsb. Di sini kita lihat bagaimana kombinasi antara state driven, market oriented, bangkitnya organisasi rakyat dsb.
Rambo
• Penguasaan kebun HGU saat ini adalah 100 ribu. Ada kecenderungan di kebun bahwa petani akan dijadikan buruh semua. Kecenderungan perkebunan besar semakin meningkat luasannya. Bagaimana RA merespon ini? Apa mau dibatasi, apa ada rasio, atau bagaimana?
Gunawan
• Model kita bukanlah harga mati. Justru saya menantang mana masukan yang bisa dijadikan model baru.
• Pertanyaan sekarang adalah apa memang ada tanah kosong yang masih tersisa? Makanya prioritasnya adalah petani yang menggarap tanah yang bersangkutan. Apa penerimanya jatuh ke orang kaya? Kita tidak bisa 100% perfect di lapangan, asalkan dalam batas toleransi. Mengenai tanah pekarangan akan dicakup dalam RPP mendatang.
• Land distribution tidak cukup, perlu support system. Itu pun tidak cukup kalau tidak ada dukungan konteks kelembagaan dan kebijakan yang lebih luas.
• Memang tidak ideal ruang yang tersedia saat ini, tetapi kita tetap harus bergerak.
• Masalah pembiayaan sangat critical. Ini tergantung political will dari pemerintah.
• Solusinya kita cari bersama-sama, al. melalui lingkar belajar bersama ini.
Noer Fauzi
• Cerita Pak Gunawan ini harus kita lihat sebagai cermin kebangkitan kebijakan RA di Indonesia.
Sesi II
Noer Fauzi
• Dulu S1 di Arsitektur ITB. S3 di Cornell University jurusan Urban and Regional Planning dan Politics. Mengajar di S3 Cornell University tentang Ketertinggalan dan Keterbelakangan.
• Bagaimana membicarakan RA dari studi pembangunan ditempatkan dalam konteks krisis Indonesia sebagai negara kepulauan.
Hendro Sangkoyo
• Politik representasi sangat penting dalam gerakan.
• Proses belajar kami (banyak rombongannya: RA, miskin kota, hutan dll) sejak 1983 dan belum ketemu jawabannya sampai saat ini
• Kalau Reforma Agraria Jawabannya, Apa Pertanyaannya?
• Saya ingin meragukan jawaban itu dalam arti kritis.
• Saya ingin mengajukan sebuah himbauan kepada kawan-kawan untuk memulai dari pertanyaan-pertanyaan.
1. Reforma Agraria yang Mana?
• Pembagian lahan hutan terkonversi (dari hutan produksi ke hutan penjaga karbon)
dengan logika produksi-pertukaran dan konsumsi yang sama, apakah betul penguasaan nominal atas tanah menjamin keselamatan, produktivitas dan kelangsungan reproduksi layanan alam?
• Janji realokasi penggunaan ruang dalam peraturan dan rencana-rencana tata-ruang
apa yang sudah berubah? selama ini mekanisme dan instrumen tata-ruang adalah penyamaran status RUANG-SISA (residu dari segi ekonominya, sosial budayanya) dari wilayah-wilayah tata ruang.
Jadi sebetulnya land grab juga seperti SPP misalnya. Nah, yang ini bagaimana ngurusnya kalau dikerangkakan reforma agraria. Untuk sektor urban hanya 10-15% yang bisa diurus oleh tata ruang. Contoh Jakarta, 3,5 kali luas Jakarta dikuasi sektor partikelir sehingga susah sekali digunakan untuk kepentingan publik. Bahkan untuk bikin jalan raya sendiri sudah sulit, seperti ditelikung.
apa ada hubungan perkotaan dan perdesaan?
• Pembaruan tata niaga tani/penentuan harga produk tani
pemancungan syarat-syarat pemenuhan kualitas hidup lainnya.
2. Reforma Agraria Menuju Ke Mana?
• Kedaulatan pangan
nasionalisme konsumsi di tengah liberalisasi perdagangan, atau pembebasan konsumsi rakyat (konsumsi karbohidrat, mineral, ..) dari jaring-jaring sirkuit akumulasi yang melemahkan produktivitas rakyat?
apakah kita bicara mengenai kedaulatan
Vietnam impor beras 300 ribu ton dari Kamboja. Persoalan jauh lebih ribet dari kedaulatan pangan
• Reforma agraria lewat kekuatan sendiri
realokasi aset tanpa pembaruan tata-produksi, atau penciptaan sistem pendukung kehidupan rakyat yang tangguh?
• Pembangunan industri pertanian sebagai soko-guru ekonomi nasional
cerita bersambung dari sindroma kedelai?
sekarang ada pertanian energi, pertanian kayu dan pertanian pangan.
siapa yang akan menguntungkan dari pengembangan kesemua itu?
sindroma kedelai mulai dari 1970-an ketika industri mobil di AS ditekan penduduk karena membuat polisi. lalu dicampur dengan zat aditif yang ternyata menimbulkan kanker dan mengotori air. California meneliti semua sumur tercemar. akhirnya dipilih ethanol. ini cerita reforma agraria, tetapi skala, paruh waktu dll yang sangat ribet yang tidak hanya bisa ditangani dengan kadastral, tata ruang, atau mistik?
STPN sebenarnya duduk di tambang emas kalau kita mau belajar. misalnya bentuk tenure dari masing-masing sektor
186 kapal tanker (di Indonesia 9 dan akan bertambah 16) sebagai moda produksi baru untuk minyak yang bisa mengolah minyak dari cruwd, cair, gas dll.
3. Belajar Terus Menerus (4 kuadran)
4
pengutuhan rantai-rantai penjamin ketahanan sosial-ekologis dan pembaruan sistem, mekanisme, dan instrumen pengurusan publik 1
pelajari betul-betul duduk perkara proses ekspansi ekonomik berserta TELAPAK SOSIAL EKOLOGISNYA
3
menciptakan dan memperluas medan belajar untuk PRAKTEK SOSIAL dan PRAKTEK INSTITUSIONAL pembaruan proses perluasan ekonomik, dengan syarat bahwa proses belajar ini tidak boleh dikenai kekerasan 2
pelajari syarat-syarat pembalikan proses perusakan RUANG-HIDUP rakyat, dan pelucutan rakyat dari sumber-sumber penjamin kehidupannya
ad. 1.
yang harus direbut adalah protokolnya. kalau tidak kita hanya reforma agraria pinggiran. hanya mlipir-mlipir.
ad. 2.
rakyat punya rumah (live space). itu yang dibongkar selama bertahun-tahun. ini yang terjadi tiap hari. bagaimana membaliknya. petani setiap saat harus siap angkor kopor. gak ada gunanya mikro kredit dll. memang itu untuk ekspansi kapital. contoh grameen bank. siapa yang diajak? Monsanto.
ad. 3.
pendidikan ini harus dilakukan juga oleh lembaga-lembaga pengurusan negara. jakarta adalah parasit terbesar dari proses sosial-ekologis. baca pencemarannya, baca kebutuhan energinya, kebutuhan pangannya, sirkulasi uangnya, dst.
proses belajar harus diarahkan untuk perluasan ekonomik
dan harus damai.
peaceful itu tuntutan rakyat, bukan jargon pemerintah. tuntutan rakyat yang sedang belajar, tetapi digebuk oleh pemerintah. proses belajar ini tidak boleh dikenai kekerasan. kalau dikenai kekerasan tidak akan belajar
ad. 4.
salah satu eksperimennya adalah memastikan wilayah kelola masyarakat.
jalin terus dengan berbagai style. yang penting siklus belajarnya harus terus menerus. saya lebih percaya daripada pencanangan sebuah program pembaruan agraria nasional. kalau perlu proses belajarnya sampai 25 tahun.
• Absennya sebuah kerangka pengurusan sosial-ekologis yang mampu mengendalikan vektor perubahan
keutuhan RUANG-HIDUP, habitat, eksosistem, bioma, ecosfera versus ruang-ruang ekonomik yang melayani diri sendiri dan membongkar.
reproduksi keselamatan dan kesejahteraan serta sistem pemenuhan kebutuhan pokok versus ekspansi ekonomik untuk akumulasi kapital
sistem-sistem pendukung kehidupan versus "infrastruktur pasar".
infrastruktur faal ekosistem versus wilayah-wilayah kelola yang terserpih dan terpencil.
4. Hal-hal yang Harus Masuk dalam Logika Reforma Agraria
- rasio produksi - konsumsi --> lokal dan mentah (spatial logic of consumption)
- rasio produksi - konsumsi --> firma dan sektor publik (social logic of
consumption)
--> basis fenotipe adalah pulau (misal pelayanan alam dll)
Tiga maksim untuk proses belajar: (jangan nunggu ratu adil)
1. Tiga harus ditebut: keselamatan rakyat, produktivitas rakyat, fungsi-fungsi faal ekosistem
2. Bergantung di tiga neksus: air, pangan, energi. Ketiganya ditentukan oleh demand (pertumbuhan kebutuhan energi 3-4% dan ini menimbulkan gap terhadap supply).
3. Telapak sosial-ekologis
Baru mencoba menjelaskan saja sudah sangat repot.
Sirkuit kapital yang melibatkan perubahan iklim dan finance capital.
Noer Fauzi
• Mas Yoyok: merangsang sel-sel otak dan menggoncang-goncang emosi.
Laksmi
• Logika dan sistematika berpikir mengenai RA perlu dipertimbangkan kembali.
• Kalau untuk meluruskan logika itu butuh proses, dan proses itu butuh waktu, padahal korban terus berjatuhan dalam hitungan detik (karena telapak sosial ekologis tidak pernah kita hitung dan kita perhatikan), maka apa yang harus dilakukan untuk memperkecil telapak ekologis karena yang dipertaruhkan adalah keselamatan dan ruang hidup.
• Bagaimana ini tidak membuat kita pesimistis tetapi memberi arah untuk proses belajar ini. Jangan sampai kita keenakan belajar.
Merry
• Apa sistem yang mengkoordinasi kegiatan kita semua sehingga arahnya bisa menuju reforma agraria yang komprohensif seperti dimaksudkan?
Iwan
• Sejauh mana RA harus diperluas dengan dikaitkan pada pendefinisian ulang mengenai hubungan antar pulau, hubungan pusat daerah, bentuk kenegaraan dst. Ataukah dibatasi pada pendefinisian hubungan antara negara dengan rakyat dalam kaitan dengan pengaturan sumber-sumber agraria.
Gunawan Sasmita
• Setelah melihat semua ini begitu komprehensifnya, saya kira RA ini tidak akan jalan. Coba kita lihat pelaksanaan RA di semua negara kan tidak harus "turun mesin" semua. Ini hanya utopia.
• Kita lakukan apa yang kita mampu daripada tidak berbuat sama sekali. BPN hanya melakukan apa yang dalam kewenangan BPN.
Sindhu
• Usulan RA seperti apa yang bisa diusulkan yang lebih praktis?
• Mas Yoyo menjelaskan obyek-obyek RA yang lebih luas. Obyek2 RA apa yang bisa diusulakan di luar tanah?
Jawaban Hendro Sangkoyo
• Ini merupakan persoalan imajinasi. Para perencana tata ruang ini yang pertama kali harus dihadapkan pada people tribunal. Karena implikasinya dalam sekali suatu lokasi ditetapkan sebagai ekonomi terpadu dst.
• Intinya saya ingin bertanya: kalau bicara RA, dalam imajinasi saya yang cupet apa kalau bicara agraria kita hanya bicara tanah. Apa kita tidak bicara tentang produksi taninya, apa tidak bicara tentang kesejahteraan petaninya. Kalau ini tidak masuk dalam neraca hitung-hitungan kita semua, silahkan. Kalau mau belajar dengan cara burung onta, silahkan. Kalau bicara keselamatan rakyat itu utopia, minggir saja dari bicara RA. Yang kita bicarakan nomor satu adalah KESELAMATAN RAKYAT. 70% uang publik dipakai untuk pelayan. Untuk yang dilayani cuma kebagian 30%. Itulah investasi yang sesungguhnya untuk rakyat. Jadi panggung pelayan kita ini masih besar dan biayanya sangat mahal. Fiscal gap ini yang dibiayai oleh pengrusakan sumberdaya alam.
• Nomor kedua adalah PRODUKTIVITAS RAKYAT. Perusakan lingkungan telah menyebabkan kemerosotan drastis produktivitas rakyat. Tiga shift kerja dan waktu istirahat sangat sedikit, tetapi produktivitas kecil. Bagan-bagan di atas paling mudah dipahami oleh rakyat, tetapi paling sulit diterima di kalangan akademisi dan birokrat. Karena mereka belajar habis-habisan tetapi tidak dapat apa-apa.
• Ketiga, KELANGSUNGAN PELAYANAN ALAM. Dua tahun setelah UU lingkungan, 29 sungai besar dinyatakan bangkrut sebagai fungsi ekologi. Tahun 92 menjadi 39. Tahun lalu 89. Padahal sungai itu adalah ruang hidup bagi rakyat. KELANGSUNGAN LAYANAN EKOSISTEM ini tidak pernah menjadi syarat dan tidak pernah dijadikan sebagai perhitungan dan kalkulasi.
• Soal Amerika Latin. Partai Buruh di Brazil dalam tempo 5 tahun memotong semua anggaran land reform untuk membayar hutang sehingga menjadi anak manis di mata penguasa keuangan dunia.
• Inilah permainan politik sepak bola. Setelah memilih, selama lima tahun jangan pernah masuk lapangan sepak bola. Betapapun ngawurnya permainan di dalam lapangan. Kalau masuk kita jadi penjahat.
• Tahun 1992 saya dapat dokumen pulau Kalimantan mau diurus oleh satu negara besar di Eropa. Imajinasi kita kontinental, bukan kepulauan. Coba kita lihat peraturan2 mengenai pulau-pulau kecil.
• Ini bukan urusan federal atau kesatuan. Urusan rakyat itu sederhana: selamat, produktif, dan alam lestari.
• Apa sistem yang mengkoordinasikan? Jangan ditanyakan, tetapi dibuat saja. Salah gak apa-apa.
• Proses belajar RA itu pusatnya di kampung. 189 produk pertanian lokal yang dihasilkan dari seluruh wilayah SPP. Dilihat siapa butuh apa. RA tidak akan berhasil tanpa membesarkan internal demand produk pertanian kita. Padahal itu besar sekali, tetapi tidak pernah kita kelola. Memilih dibanjiri produk dari luar.
• Untuk Laksmi: saya dimarahi karena menggunakan proses belajar, bukan aksi. Kalau kita belum ketemu, logika belajarnya apa? Kalau kita rendah hati, setiap kelompok yang belajar RA dan konsisten, ternyata tidak ada yang kurang dari 10 tahun.
• Kita ajak perkebunan belajar. Misal kita tunjukkan produksi perkebunan terus declining. Kita ajak belajar bagaimana meningkatkan produksi, dll.
• Batas waktu kita sampai 2015. Kalau kita gagal, kita lewat. Cerita perubahan iklim, perdagangan bebas (di AS korporasi menang di pengadilan melawan 10 negara bagian), dll. Ini semua tidak main-main.
Siti Aisyah
• Dengan segala komplikasi yang telah dipaparkan, saya lebih optimis terhadap RA.
Leurel
• Kita diajak memikirkan war, bukan hanya battle. Tetapi bagaimana aplikasinya. Complicated boleh, tetapi bagaimana outlet-outletnya. Kasih gambarannya yang lebih sederhana.
Tina
• There is a war in the every village.
Hendro Sangkoyo
• Kita selalu membayangkan perangnya di level nasional. Padahal kenyataan di lapangan ada yang harus segera diatasi. Misalnya di Klaten ada yang berupaya mengembangkan pertanian organik. Mereka mengumpulkan air seni anak-anak sekolah untuk menguji coba saprodi organik.
• The real war in the daily basis. Ini sama berharganya dengan yang dilakukan di tingkat nasional. Exactly pada level itu memang tidak ada pemecahan. Karena itu kita merasa perlu alat untuk belajar yang bisa digunakan oleh orang banyak.
• Ada dua panggung: panggung pengurus rakyat (broadway) dan ada panggung rakyat. Dua panggung ini belum tentu ketemu, meski panggung yang pertama berniat baik.
• Jadi instrumen belajar itu apa? Belajarnya kayak apa?
• Mungkin kita ko-eksistensi untuk belajar kalau belum bisa bersama. Kita belajar sendiri. Pemerintah belajar sendiri. Sambil tukar menukar catatan. Kemudian meningkat pada level agak tinggi lagi, dst.
• Kota di Brazil membagi diri dalam 1000 komite yang mempelajari Anggaran Pemerintah Kota. Gak ada gurunya.
• Contoh di Alor saat terjadi bencana gempa.
• Cara bertanya:
1. Apakah ada masalah dengan pihak yang berwenang
2. Apakah ada anggaran publik untuk mengatasi masalah
3. Apakah kasus itu karena
• Rakyat harus diperlakukan dengan hormat bahwa mereka bisa memimpin dan mengatasi masalah sendiri.
Noer Fauzi
• Sesi 2 ini kita diajak untuk memikirkan apa yang mesti diurus dalam reforma agraria ini.
• Kita diajak memikirkan ulang cara belajar kita dan bahkan pilihan kata yang kita gunakan.
• Mengajak memikirkan hubungan antara global dan lokal. Sesungguhnya produksi lokal juga berkaitan dengan kondisi-kondisi yang berdimensi global.
• Proses belajar dan gerakan sosial merupakan kaitan yang tidak bisa kita pisahkan.
Hari Kedua
Sesi 1: Perkenalan
Noer Fauzi
• Motif-motif tadi adalah alas untuk proses belajar.
• Belajar untuk mengoreksi yang lama adalah sulit. Kalau menambah yang baru jauh lebih mudah. Ini menuntut untuk memahami argumen kita sendiri dan meletakkannya dalam debat yang ada.
• Naskah-naskah ini adalah endapan dari proses puluhan tahun para penulis.
• Proses belajar dan berkenalan ini adalah bagian dari kebangkitan kebijakan RA yang diiringi dengan kebangkitan studinya.
• Naskah pertama ditulis El-Ghonemy yang berkarir di FAO dan menjadi peneliti
• Mesir mengidentifikasi sebagai bagian geo-politik Timur Tengah, meskipun letaknya di Afrika. Di Timur Tengah gejolak RA sangatlah besar.
• Naskah kedua ditulis Boras dkk. Boras cukup lama malang melintang dalam gerakan agraria di Filipina. Dia berhasil mengkontekstualisasi pengalaman di Filipina dalam konteks debat antara program Bank Dunia dan model La Via Campessina dan bagaimana diletakkan dalam perubahan hubungan negara dan civil society.
• Kay sangat lama mendalami Amerika Latin. Sedangkan Lodhi banyak melakukan penelitian di Vietnam. Keduanya sekarang di ISS.
Semua peserta memperkenalkan diri
Presentasi Review Shohib (Lihat di Website Milis kursus-agraria)
Presentasi Review Gama
• Reforma agraria di kawasan hutan sangat kecil. Semua yang dilakukan menumpuk di luar kawasan hutan yang luasnya hanya 30%.
• Tiga hal yang ditawarkan:
1. Berdasarkan alasan apa pemerintah menjalankan RA
2. Apa model dan strategi yang mau diterapkan di antara keempat perspektif (market-led, state-led, peasant-led, state/society driven)
3. Apakah RA bisa mengentaskan kemiskinan?
4. Bagaimana RA menyikapi isu lingkungan seperti perubahan iklim, fungsi DAS, dll?
Klarifikasi Istilah
1. Indeks gini:
2. Cadastral
3. Pre-existing agrarian structure
4. Landless dan nearly landless
Indeks Gini
• Bandingkan antara grafik di mana semua kelas memiliki tanah dengan yang tidak memiliki tanah
• Tiba-tiba proses hukum menetapkan bahwa kelompok tertentu dinyatakan tidak boleh memiliki tanah dan kelompok yang lain boleh memiliki tanah.
Cadastral
• Pemberian atribut-atribut pada sebidang tanah (letak, luas, batas, subyek)
Land titling
• Terkait dengan cadastral karena pemberian hak atas tanah tidak mungkin kalau tanpa cadastral
Pre-existing agrarian structure
• Struktur agraria pra reform di Amerika Latin.
• Pengalaman di Mexico: para budak bersekutu melakukan perlawanan terhadap para tuan tanah dan seiring dengan kemerdekaan. Setelah merdeka mereka berkelompok dan mendapat bagian tanah bersama (ejido). Penguasaan tanah dan produksi di atas tanah itu pasca landreform sebagian besar dipengaruhi oleh latifundia
• Bandingkan di Indonesia yang dibagi kecil-kecil (bukan kelompok) karena konteks pra land reform bukan latifundia tetapi pemilik tanah yang luas
Neoliberalism
• Kebangkitan neoliberalisme dan para penganjurnya pada tahun 1980-an memiliki program umum bagaimana negara-negara berkembang bisa membayar hutang. Padahal kemampuan membayar jauh di bawah jumlah hutangnya. Repotnya, Brazil, Chili tidak memiliki minyak. Negara donor memaksa agar dana untuk kepentingan publik (seperti land reform) dikurangi. Tetapi lebih dari itu IMF juga menekankan stabilisasi moneter. Ini terkait dengan utang yang dalam bentuk dolar. Supaya hutang bisa dibayar dalam bentuk dolar, maka harus diekspor. Mujur Indonesia pada saat itu punya minyak. Brazil dan Chili terpaksa merubah industri mereka dari substitusi impor menjadi industri orientasi ekspor. Akibat dari semua itu maka land reform tersingkir dari kebijakan
• Bentuk kebijakan neoliberalisme berbeda-beda dari satu periode ke periode lain. Tetapi pada intinya, neoliberalisme menekankan bahwa orang dan badan usaha diberi kebebasan untuk .. (ada yang bilang untuk kebebasan manusia, ada yang bilang untuk demokrasi, ada yang bilang untuk akumulasi modal).
Sesi Diskusi
Iwan
• Naskah menunjukkan bahwa dari sisi nasional ternyata ada pengaruh global yang dominan. Saat ini agenda reforma agraria ditempatkan dalam kerangka pemberantasan kemiskinan.
Luthfi
• Ada kata kunci dalam paper Boras. Interlinked actors --> harus disadari bahwa masing-masing aktor sangat beragam.
Penjelasan Noer Fauzi: Pada kondisi macam apa mekanisme pasar dapat dipercayai sebagai basis dari pelaksanaan land reform (siapa yang mendukung kepercayaan itu..)
Etik
• Kita perlu bersepakat apakah land reform itu hanya menyangkut tanah saja?
• Mana karakter obyek yang harus menggunakan market driven dan mana yang harus menggunakan state driven
Masing-masing negara punya sejarah dan spesifikasi sendiri. Karena itu kita perluas dulu variasi dalam pengalaman berbagai negara.
Kedua naskah ini bercerita mengenai sejarah land reform sejak jaman dekolonisasi. Konsepsi land reform berubah-ubah menurut waktunya dan pihak yang mengusungnya.
Echo
• Perbedaan antar negara yang berakar dari falsafah sosial dan preferensi ideologis masing-masing negara. Setiap negara dipaksa untuk memikirkan konsepsi RA apa yang paling tepat untuk kondisi negaranya masing-masing.
• Tantangan ke depan mengenai redefinisi negara, pertanyaan adalah prasyarat apa yang paling penting dipenuhi oleh negara agar dia mampu menjadi pilar dalam pelaksanaan RA
• Untuk naskah Boras, pengalaman negara kita menyadarkan bahwa kepentingan kita menjalankan RA harus diletakkan dalam kerangka obyektif dan bukan pada relasi kepentingan global.
Satyawan
• Tidak ada model yang dapat memonopoli bisa mengatasi kemiskinan dan ketimpangan.
• Saat ini tidak ada negara yang bisa menjalankan kebijakan proteksionis seperti dulu.
• Setiap dilakukan reform pasti ada kounter reform. Peran gerakan sosial sangat penting. Untuk itu hubungan-hubungan di dalam negeri perlu ditentukan (hubungan antara negara dan civil society.
• Tidak bisa merumuskan model-model land reform dari balik meja karena pelaksanaan land reform merefleksikan kekuasaan yang ada.
• Jadi program reforma agraria harus dilihat sebagai proses politik, dan bukan sebatas persoalan intelektual
• Courville dan Patel menunjukkan bahwa negara menjadi lemah karena dipreteli kekuasaan demi mekanisme pasar. Dalam kondisi seperti itu, keputusan-keputusan negara sangat dijembatani oleh pasar. Dalam sistem itu demokrasi berkembang dan ruang civil society membesar. Tetapi dalam kondisi itu mereka tidak bisa menerjemahkan ke kebijakan karena negara sangat lemah. LSM bisa bergerak leluasa di luar gedung, tetapi di dalamnya hal itu tidak bisa dimasukkan ke agenda-agenda kebijakan.
Noer Fauzi
• Penjelasan tabel Boras.
• Kadaster adalah penyederhanaan dari sistem tenurial yang kompleks supaya legible: bisa didaftar, ditunjukkan tempatnya, dialihtangankan, dijaminkan dst
• Pemetaan partisipatif sebagai bagian dari reforma agraria oleh inisiatif gerakan sosial
• Ujungnya adalah pertanyaan: kondisi sosial, ekonomi dan politik macam apa yang membuat reforma agraria ini bisa berjalan dan dalam bentuk apa reforma agraria itu dijalankan.
• Studi komparatif perlu untuk membuat kita tidak self-centered.
• Ben Causin ahli agraria kulit putih dari Afrika Selatan. Membuat program studi agraria di Afrika Selatan yang perhatiannya juga meluas ke Zimbabwe.
• Deborah menunjukkan dalam studinya di Afraka Sub Sahara bahwa structural adjusment mempercepat proses deagrarianisasi ketika mereka pergi dari produksi komoditas primer dan pendapatan non-pertanian menjadi pengganti pendapatan pertanian. Proses panjang "fareweel to peasantry". Terjadi proses redefinsi pendapatan dan perubahan spasial kaum petani menuju ke non pertanian. Proses inilah yang diteoritasikan dengan konsepnya deagrarianisasi sebagai bagian dari proses lebih besar structural adjusment dan liberalisasi perdagangan.
• Cousins menambahkan Deborah dengan mengatakan bentuk-bentuk diferensiasi baru di lingkungan petani dan penduduk pedesaan. Diferensiasi ini mengelak dari antagonisme kelas dan tenaga kerja, tetapi diartikulasikan dalam bentuk gender, ethnic, keagamaan dan identitas-identitas lain dengan cara yang kompleks. Menurut Cousins hal ini
• Masalahnya bukanlah orang pedesaan membutuhkan modal (yang akan datang dari proses globalisasi), tetapi yang mereka butuhkan adalah pekerjaan.
Luthfi
• Mengaitkan deagrarianisasi dengan ekonomi informal. Ciri informal: apa subsitensi, konsolidasi atau akumulasi.
• Apakah proses deagrarianisasi itu positif atau negatif itu tergantung pada tahap apa dia pada level subsistensi, konsolidasi atau akumulasi
Satyawan
• Marx juga berpendapat bahwa sektor pertanian hanya merupakan transisi menuju industri dan untuk mempercepatnya didorong melalui land reform yang bercorak kolentivis
Noer Fauzi
• Kita memahami deagrarianisasi sebagai gejala deskriptif yang perlu dipertimbangkan oleh para promotor RA. Sebab motor RA adalah petani, tetapi petaninya sudah pindah ke kota di daerah slums.
• Davis (Planet of Slums) menganggap ekonomi informal sebagai tempat penampungan dari tenaga kerja yang berkelebihan yang hanya mampu memelihara subsistensinya.
• Formalisasi sektor informal ala de Soto akan menjadikan privatisasi wilayah slums sehingga yang tidak mampu melakukan formalisasi akan tersisih dari wilayah itu. Slums dan kemiskinan tidak ada lagi dari wilayah itu, tetapia dia tidak menghilang.
• Slums adalah petani di kota karena dia self-exploitation dan subsisten.
• Hubungan desa dan kota ini apa dampaknya terhadap persoalan agraria di desa. Dalam konteks Indonesia, konsekuensi itu muncul dalam gejala TKI.
Tina
• RA sangat dipengaruhi oleh bagaimana kita melihat paradigma pembangunan. Pembangunan kita menyedot semua sumberdaya desa ke kota, lalu ke negara maju.
Noer Fauzi
• Kita memerlukan pemahaman yang tebal sebelum menentukan pilihan reforma agraria yang akan diambil
• Naskah kedua adalah Razafi dari UNRISD. Dia meneliti atas permintaan Bank Dunis terkait social development. Salah satu yang ditugaskan pada Razafi adalah merangkum peneliti dan aktivis yang menulis peran dan perjuangan perempuan dalam perubahan agraria.
Laksmi
• Razavi memulai dengan pertanyaan: akses terhadap lahan atau akses terhadap sumberdaya rumah tangga
Kamis, 21 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar